Sabtu, 03 Maret 2012

Metode Penalaran (Tugas 2)

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif :
  • Metode deduktif
Dipelopori oleh Aristoteles. Bertolak dari asumsi umum yang kebenarannya tidak dipersoalkan, lalu diterapkan pada hal khusus yang dikenal sebgai Silogisme Kategorik (Kategorical Silogisme) yang terdiri dari 3 bagian :
a.      Premis Mayor
Pernyataan sifat hubungan yang kebenarannya diasumsikan terbukti dengan sendirinya (self evident)
b.      Premis Minor
Suatu kasus tertentu yang berhubungan dengan premis mayor
c.      Kesimpulan
            Hasil hubungan logis premis mayor dengan premis minor.

Kelemahannya :
        1. Kebenaran kesimpulan tergantung pada kebenaran premis mayor.
        2. Sulit menemukan pengetahuan baru
Metoda ini berlangsung sampai abad ke 17.
Berfikir secara deduktif adalah menggunakan sifat Koheren dalam menentukan kebenaran
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
  • Metode induktif
Francis Bacon menyanggah teori deduktif dengan Novum Organum .
Ia mengusulkan :
1. Pengamatan phenomena - phenomena yang diamatinya.
2. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan melalui pengamatan kasus-kasus yang banyak, kemudian generalisasi atau kasus yang bersifat umum.

Kelemahannya :
Pengumpulan kasus secara acak, konsep yang utuh mustahil dapat melahirkan teori-teori atau generalisasi yang benar.
Sedangkan berfikir secara Induktif yaitu menggunakan sifat korespondensi dalam menentukan kebenaran.
Pada abad ke 19 Charles Darwin memadukan kedua metoda itu (Best, 1975) Ia menyususn tepri asal usul manusia.
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. 

Penalaran Induktif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut.
Generalisasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Loncatan induktif:
fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
b. Tanpa loncatan induktif:
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.

Contoh Generalisasi:
·         Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
·         Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

2. Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain.
Tujuan dari Analogi adalah:
·         Meramalkan kesamaan
·         Menyingkapkan kekeliruan
·         Menyusun sebuah klasifikasi.

Contoh analogi:
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

3. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan kausal dapat terjadi dalam tiga pola:
·         Sebab ke akibat : mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang sudah diketahui, kemudian bergerak maju menuju pada kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.
·         Akibat ke sebab : suatu proses berpikir yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian bergerak menuju ke sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tersebut.
·         Akibat ke akibat : suatu proses penalaran yang bertolak dari suatu akibat menuju akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu. 

Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://she2008.wordpress.com/2011/02/07/penalaran-induktif/
http://juprimalino.blogsot.com/2011/12/logika-berfikir-deduktif-dan-induktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar