Minggu, 18 Maret 2012

Perkembangan android di Indonesia (Tulisan 5)

Seiring perkembagan zaman, perkembangan dalam bidang teknologi kini semakin maju dan berkembang dengan pesat. Teknologi berbasis mobile kini sedang menjadi buah bibir di masyarakat. Kemudahan dalam membawanya menjadikan teknologi berbasis mobile banyak diminati oleh hampir semua lapisan masyarakat. Teknologi yang akan dibahas disini adalah seputar android dan perkembangannya di Indonesia.

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
 Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Perkembangan sistem operasi android :
Android versi 1.1
Android versi 1.5 (Cupcake)
Android versi 1.6 (Donut)
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android versi 4.0 (Ice Cream)

Android itu sendiri adalah sebuah aplikasi open source yang memungkinkan untuk pengguna membuat sendiri dan mengembangkan aplikasi android tersebut.

Perkembangan Android di Indonesia
Pada saat ini, perkembangan android di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya smartphone yang telah beredar di Indonesia dan keinginan berbagai produsen smartphone tersebut untuk memangkas biaya produksi sehingga menghasilkan produk smartphone yang berkualitas dan mempunyai harga jual yang lebih terjangkau daripada menggunakan OS yang lainnya. Persebaran smartphone berandroid di Indonesia yang besar memungkinkan smartphone yang murah dan mempunyai feature yang lengkap sesuai dengan karateristik dari masyarakat Indonesia.

Penyebab mengapa Android dapat berkembang cepat di Indonesia.
1. Update rutin
Android selalu melakukan update secara terus menerus, melakukan perbaikan perbaikan berbagai bugs dan penambahan fitur yang menjadikan OS semakin lebih bagus dari versi sebelumnya.
2. Open source
Android adalah OS open source yang gratis jadi dilihat dari segi harganya akan lebih murah daripada smartphone yang ber OS tidak gratis, disamping itu OS android memungkinkan para programmer programmer untuk mengembangkan atau membuat aplikasi berbasis Android.
3. di dukung oleh Vendor Kelas Atas
Dukungan penuh dari vendor-vendor kelas atas seperti Samsung, HTC, Motorola dll dalam menghasilkan smartphone yang berkelas akan membantu menaikkan pamor android.
4. merek Google
Reputasi Google  yang tidak diragukan lagi menjadi keunggulan tersendiri bagi Android. Hal ini membuat konsumen yakin bahwa OS Android adalah OS yang benar benar bagus dan berkualitas.
5. User Friendly
Teknologi layar sentuh, membuat mudah dalam penggunaannya serta didukung oleh tampilan yang menarik.

Dengan perkembangan android di Indonesia, semoga tidak menjadikan masyarakat Indonesia menjadi terlena dan menjadi masyarakat yang pemalas, tidak mengetahui lingkungan sekitar karena terlalu asyik sendiri dengan android yang dimilikinya dan hanya digunakan fitur-fitur permainanannya saja. Akan tetapi perkembangan android tersebut dapat memacu masyarakat agar lebih maju dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk hal yang lebih bermanfaat dan berguna.     
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi)
http://muktiraga.wordpress.com/2011/03/14/android-dan-perkembangannya/



  

Makanan khas Indonesia (Tulisan 4)

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Setelah membahas tentang makanan secara umum, selanjutnya akan dibahas berbagai macam makanan khas Indonesia yang jumlahnya mungkin tidak terhitung, dan penjelasan yang akan diberikan hanya sebagian kecil dari makanan khas Indonesia yang ada.

Indonesia adalah negeri yang kaya rempah, hal ini pula kiranya mengingatkan bahwa puluhan tahun yang lalu penjajah ingin menguasai negeri ini. Rempah-rempah dari zaman nenek moyang telah kesohor dan mendunia. Disamping sebagai bumbu masakan bercitarasa tinggi, rempah-rempah juga berkhasiat menjadi obat berbagai macam penyakit.

Rempah-rempah ini dengan mudah dijumpai dalam berbagai makanan tradisional khas Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan multietnis, multikultura dan dengan keanekaragaman ini pula muncul berbagai makanan khas dari setiap daerah yang sangat lezat dan bernilai gizi tinggi.

Berikut ini adalah beberapa makanan khas Indonesia yang biasa dijadikan sebagai makanan untuk sarapan :
1. Nasi Kuning
Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dalam tradisi Indonesia warna nasi kuning menggambarkan kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu nasi kuning sering disajikan pada peristiwa syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan.

2. Nasi Pecel
Pecel adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Konsep hidangan pecel ada kemiripan dengan salad bagi orang Eropa, yakni sayuran segar yang disiram topping mayonaise. Cuma untuk pecel toppingnya sambal pecel.

3. Lontong Sayur
Lontong jenis ini penyebarannya banyak banget di Indonesia. Mulai dari lontong sayur medan sampe yang cap gomeh. Bahannya lontong, santan, kacang panjang, bawang goreng, dan lauknya tergantung selera.

4. Nasi Krawu
Nasi Krawu adalah makanan khas kota Gresik. Makanan ini merupakan campuran dari nasi dan daging sapi dengan kadar minyak yang termasuk tinggi. Ada pula yang menambahkan dengan rempelo (usus, babat, dll), cingur, bahkan mata sapi. Makanan ini tidak memakai sayur-sayuran. Hal yang menarik dari nasi krawu adalah meskipun nasi ini khas Gresik tapi semua penjualnya adalah orang madura.

5. Nasi Kucing 
Nasi kucing (atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan "segÄ kucing") bukanlah suatu menu tertentu tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada warung angkringan. Dinamakan "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk pakan kucing. Nasi kucing adalah sebentuk nasi rames, dengan menu bermacam-macam: tempe kering, terigoreng, sambal goreng, babat, bandeng, usus, kepala atau cakar ayam serta sate telur puyuh, yang membuatnya nikmat kalau dibakar dahulu sebentar sebelum disajikan. Nasi kucing dikenal di berbagai tempat di Jawa Tengah (termasuk Yogyakarta) dan sangat populer di kalangan mahasiswa karena harganya lumayan murah untuk ukuran kantong anak kos, selain itu rasanya juga pas di lidah orang Indonesia.

6. Nasi Uduk 
Nasi uduk adalah nama sejenis makanan terbuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan dari kelapa yang di parut, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Makanan ini kemudian dihidangkan dengan emping goreng, tahu goreng, telur dadar/ telur goreng yang sudah diiris-iris, abon, kering tempe, bawang goreng, ayam goreng, timun dan sambal dari kacang.

7. Nasi Liwet
 Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).
Penduduk kota Solo biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi). Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di daerah Keprabonyang hanya berjualan pada malam hari.
8. Nasi Jagung 
Nasi jagung (Nasek ampog) adalah variasi nasi khas bagi masyarakat Madura. Nasi ini terdiri dari nasi putih yang dicampur dengan biji jagung yang telah dimasak bersama dengan nasi tersebut. Nasi jagung sama dengan nasi putih biasa dimakan dengan lauk-pauk lainnya. Nasi ini juga pengganti makan nasi buat penderita diabetes. 

Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas Indonesia, namun karena keterbatasan ruang jadi hanya sebagian saja yang dapat di sampaikan. Berbagai makanan khas Indonesia mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan sehat tentunya. Karena makanan khas Indonesia rata-rata terbuat dari rempah-rempah, sayur-mayur, dan masih banyak lagi bahan-bahan lainnya yang tentunya menggunakan bahan alami. Sebagai warga Indonesia sebaiknya kita mencintai dan mau memakan makanan khas Indonesia, apalagi baru-baru ini sudah banyak makanan Indonesia yang menempati ranking teratas makanan enak di dunia. 

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan
http://wisata.kompasiana.com
http://repindonesiaraya.blogspot.com/2011/04/daftar-masakan-tradisional-indonesia.html

Sabtu, 10 Maret 2012

Hardskill (Tulisan 3)

Setelah membahas tentang softskill pada tulisan sebelumnya, pada tulisan ini akan membahas mengenai hardskill.

Hardskill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.

Hardskill, kemampuan yang di miliki atau pelajari baik di kelas maupun di laboratorium, mereka yang belajar dengan rajin, giat, dan tekun akan memperoleh kemampuan teknis yang baik, dicerminkan salah satunya dengan nilai atau ip (indeks prestasi) yang tinggi. Sifatnya visible karena ada benda yang dapat membuktikannya seperti ijazah, sertifikat, dsb.

Perguruan tinggi memandang lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi adalah mereka yang lulus dengan nilai tinggi. Sedangkan, dunia kerja menganggap bahwa lulusan yang high competence adalah mereka yang mempunyai kemampuan teknis dan sikap yang baik.

Hardskill/ ketrampilan keras mewakili persyaratan minimum yang diperlukan  untuk melakukan pekerjaan dan merupakan layar pertama yang digunakan untuk mengidentifikasi pelamar yang memenuhi syarat untuk posisi yang dibutuhkan. Soft skills/ ketrampilan lunak, yang saling melengkapi, ketrampilan mungkin mencakup kesediaan untuk bekerja sama, kepemimpinan, kreativitas, komunikasi, presentasi, dan keyakinan.

Menurut orang-orang sukses persentasenya 80% untuk softskill dan 20% untuk hardskill. Dan pada sebagian besar perguruan tinggi di indonesia  adalah 10% untuk softskill dan 90% untuk hardskill. Dapat dikatakan kunci sukses di dominasi oleh soft skill dan hard skill hanya sebagai pelengkap. Seberapapun presentase yang diberikan untuk hardskill dan softskill, ada baiknya keduanya dapat dijalankan dengan baik dan seimbang.

Sumber :
http://www.infodiknas.com/030-pengembangan-soft-skill-hard-skill-dan-life-skill-peserta-didik-dalam-menghadapi-era-globalisasi/
http://blog.djarumbeasiswaplus.org/andrisaikulichsan/2011/12/10/softskill-vs-hardskill/#more-58

Softskill (Tulisan 2)

Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.

Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya.

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).

Para ahli percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.

Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.

Sumber :
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Antara%20Hard%20Skill%20dan%20Soft%20Skill&&nomorurut_artikel=212

Selasa, 06 Maret 2012

Mobil Kreasi Anak Bangsa ''Kiat Esemka'' (Tulisan 1)

Esemka merupakan program dari direktorat pembinaan SMK Kementrian Pendidikan Nasional yang menunjuk lima SMK sebagai pelopor pembuatan. Lima SMK tersebut diantaranya adalah SMK 1 Singosari, SMK 6 Kota Malang, SMK 10 Kota Malang, SMK 4 Kota Malang, dan SMK Muhammadiyah II Magelang. Esemka menjadi tren setelah Walikota Solo Joko Widodo menggunakan Mobil Esemka produksi SMKN 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta sebagai mobil dinas.

Kiat Esemka, mobil ini berjenis SUV (Sport Utility Vehicle), bercat hitam. Dengan kapasitas 1.500 cc, mobil yang mesinnya diadopsi dari mobil Timor ini bisa menghasilkan kekuatan 105 tenaga kuda dengan putaran mesin 5.500 rpm.

Dari segi eksterior, mobil ini terlihat garang dan elegan. Itu berkat ada sentuhan model head lamp yang bergaya futusristik. Kesan sporty juga terlihat pada bagian grill dan fog lamp di bagian bumper.

Sedangkan di bagian interior, mobil yang memiliki kapasitas tujuh penumpang ini, dilengkapi dengan power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD, serta tak ketinggalan sensor parkir.

Mobil ESEMKA pun mengalami gagal uji emisi dan lampu. Mobil yang menjadi kebanggaan warga Solo itu harus menjalani beberapa perbaikan lagi jika ingin dijadikan mobil nasional dan diproduksi secara massa.

Penyebab Mobil ESEMKA Gagal Uji Emisi dan lampu Untuk uji emisi gas buang yang memakai standar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), mobil Esemka tidak lolos karena pembuangannya Carbon Monoksida (CO) masih cukup tinggi yaitu 11,63 gram/km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/km. Padahal standarnya 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram/km. Selain gagal di uji emisi, mobil tersebut juga dianggap belum memenuhi standar dalam hal ketajaman lampunya. Pemerintah telah menetapkan standar dalam satu lampu harus memiliki 12.000 candle (CD), namun pada Esemka lampu kanannya baru menyinarkan 10.900 CD dan sebelah kiri sebanyak 6.700 CD.

Spesifikasi Mobil Esemka :
  • Panjang : 5.035 mm
  • Lebar : 1.690 mm
  • Tinggi : 1.630 mm
  • Bahan Bakar : Bensin
  • kapasitas Mesin : 1.500 cc SOHC 4 silinder + multi point injection
  • Transmisi : 6 (1-2-3-4-5-R)
  • Max Speed : 180 Km/jam
  • Max. Output : 105HP / 5.500 rpm
  • Max Torque : 145 Nm / 4.100 RPM
  • Power Stearing
  • Central Lock System
  • Power Windows
  • Parking Censor
  • Air Conditioner Dual Zone
  • Audio System + CD
  • Daya Tampung 7 Penumpang + Supir
semoga dengan adanya mobil ini, merupakan tonggak kebangkitan mobil nasional kita. Salut untuk Walikota Solo yang mengganti mobil dinasnya dengan mobil esemka ini. Lalu bagaimana dengan para pejabat yang lain, apakah mereka juga mau mengganti mobil dinas mereka yang tergolong lebih mewah dibanding Esemka. Jika semua aparatur negara mau mengganti mobil mereka dengan Esemka mungkin bisa menghemat anggaran dan bisa dialihkan pada hal yang lebih mengutamakan rakyat. Harga dari mobil ini diperkirakan mencapai 90-120 juta namun belum di ketahui secara luas harga pasti dari Mobil Esemka ini.

sumber: 
http://eka.web.id/kiat-esemka-mobil-buatan-anak-smk-indonesia.html
http://www.dedisnaini.com/2012/03/mobil-esemka-gagal-uji-emisi-dan-lampu.html

Sabtu, 03 Maret 2012

Kesalahan Penalaran (Tugas 3)

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
 
Salah nalar ada dua macam :
      1.       Salah nalar induktif, berupa
        (1) kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
        (2) kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
        (3) kesalahan analogi.

      2.       Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena:
        (1) kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
        (2) kesalahan karena adanya term keempat;
        (3) kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
        (4) kesalahan karena adanya 2 premis negatif. 

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.

Pengertian dan contoh salah nalar :
1.      Gagasan,
2.      pikiran,
3.      kepercayaan,
4.      simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya.

Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.

PENALARAN INDUKTIF YANG SALAH
Penalaran yang salah berupa gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang keliru atau sesat, karena seseorang tidak mengikuti tata cara berpikir dengan tepat. Ada penalaran yang salah secara deduktif adalah simpulan yang salah dalam silogisme yang berpremis salah atau yang berpremis tidak memenuhi syarat. Lain halnya dengan penalaran induktif yang salah, karena :

(1) perampatan terlampau luas. 
Pernyataan seperti orang Indonesia pemalas, termasuk kesalahan penalaran induktif, karena masih banyak orang Indonesia yang rajin.
(2) bersumber pada hubungan sebab akibat yang salah.
Kesalahan ini sering dijumpai di dalam wacana iklan, seperti pada contoh berikut :
Larutan ini menghilangkan sariawan, panas dalam, hidung tersumbat, dan bibir pecah-pecah.

Kesalahan penalaran terjadi karena penutur tidak cermat dalam mengungkapkan kesejajaran rincian, dan kesalahan logika. Perhatikan contoh tersebut, kita bisa menghilangkan jenis penyakit, tetapi pada rincian kedua terakhir tidak logis, bagaimana larutan itu menghilangkan hidung tersumbat, demikian juga untuk menghilangkan bibir pecah- pecah. Siapa yang mau kehilangan hidung tersumbat, atau bibir meskipun pecah-pecah.

Kesalahan penalaran induktif dapat pula berupa kesalahan analogi. Kesalahan ini terjadi bila dasar analogi induktif yang dipakai tidak merupakan ciri esensial simpulan yang ditarik. Kesalahan perampatan terjadi antara lain karena jangkauan perampatannya terlalu luas. Perhatikan contoh-contoh berikut dengan berbagai kesalahan penalaran induktif.
a) Generalisasi yang terlalu luas, seperti pada :
  • Orang Indonesia itu malas bekerja.
  • Orang bodoh suka menyuap.

b) Salah penilaian terhadap penyebaban, seperti pada :
  • Orang itu meninggal dalam tahanan, ia meninggal karena ditahan.
  •  Pemakaian gelang akar bahar menyembuhkan penyakit encok.        
  •  Taufik Hidayat menjadi juara, karena kita menyertakan doa baginya.
c) Analogi yang salah biasanya digunakan untuk mengembangkan paragraf. 
Contoh analogi yang salah sebagai berikut :
Negara ibarat kapal yang sedang berlayar menuju suatu tujuan. Jika nahkoda harus memungut suara setiap kali ia ingin menentukan arahnya, kapal itu sukar mencapai tujuannya. Oleh karena itu, demokrasi dalam tata Negara gagal.

d) Penyampingan  masalah.  
      Salah nalar ini terjadi jika : (a) argumentasi tidak mengenai pokok masalah, (b) pokok masalah ditukar dengan pokok lain, dan (c) keluar dari garis pembicaraan semula. Perhatikanlah contoh berikut : 
  •  Jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin tidak mungkin terjadi karena UUD 1945 menetapkan asaa kekeluargaan untuk ekonomi kita. 
  •  Humor Indonesia itu berpangkal pada kedunguan, karena orang Indonesia tidak mengenal humor.
  • Perencanaan keluarga tidak perlu dilakukan, karena Kalimantan masih kosong.
e) Pembenaran masalah melalui masalah sampingan, seperti pada contoh :
  • Orang diperbolehkan korupsi, karena para pejabat juga melakukannya.
  • Pegawai tidak perlu datang pada waktunya, karena atasannya juga sering terlambat.

f) Argumentasi  ad-homonem.  
Salah penalaran yang terjadi jika dalam berargumentasi kita melawan orangnya dan bukan masalahnya. Hal seperti itu banyak digunakan dalam dunia politik. Contoh : 
  • Usul perbaikan itu tidak perlu ditanggapi, karena pengusulnya berasal dari golongan ekstrem.
  • Kepemimpinannya diragukan karena ia mempunyai banyak mobil dan rumah mewah.

g) Imbauan yang didasarkan pada keahlian yang diragukan, seperti pada: 
  • Menurut pendapat para bintang film, perkembangan politik dewasa ini cukup mengerikan. 
  • Pembicaraan mengenai ekonomi kita dewasa ini dapat dilandaskan kepada pendapat Gusdur.
     h) Nonsequiter (simpulan yang ditarik berdasarkan premis yang tidak atau hampir tidak ada sangkut pautnya). Contoh :
  •      Astra merupakan pembuat mobil terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, mobil Toyota yang dihasilkan adalah mobil terbaik.
  • ICMI merupakan kelompok yang paling banyak cendikiawannya. Oleh karena itu, usul-usulnya paling bermutu. 
  • Pak Ramli sering membentak-bentak. Bayangkan saja bagaimana ia menghukum anaknya di rumah.
i)   Pemikiran atau ini, atau itu (melihat masalah yang rumit dari dua sudut pandang yang bertentangan), seperti pada :
  • Para petani harus bersekolah supaya lebih terampil.
  • Seorang komunis akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
  • Kita harus memilih antara demokrasi atau diktator.
Kesalahan penalaran ini dapat diamati melalui pernyataan-pernyataan. Kesalahan tersebut dapat berupa kesalahan struktur, gagasan atau penalaran seperti dinyatakan terdahulu. Kesalahan penalaran dapat berupa kesalahan deduktif atau induktif. Kesalahan induktif yang sering terjadi karena kesalahan perampatan yang terlalu luas, analogi yang salah, dan kesalahan penilaian hubungan sebab akibat. Kesalahan deduktif yang terjadi karena antara lain terem mayor yang tak dibatasi, kesalahan terem penengah, dan kesalah dua premis yang negatif.

sumber :

Metode Penalaran (Tugas 2)

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif :
  • Metode deduktif
Dipelopori oleh Aristoteles. Bertolak dari asumsi umum yang kebenarannya tidak dipersoalkan, lalu diterapkan pada hal khusus yang dikenal sebgai Silogisme Kategorik (Kategorical Silogisme) yang terdiri dari 3 bagian :
a.      Premis Mayor
Pernyataan sifat hubungan yang kebenarannya diasumsikan terbukti dengan sendirinya (self evident)
b.      Premis Minor
Suatu kasus tertentu yang berhubungan dengan premis mayor
c.      Kesimpulan
            Hasil hubungan logis premis mayor dengan premis minor.

Kelemahannya :
        1. Kebenaran kesimpulan tergantung pada kebenaran premis mayor.
        2. Sulit menemukan pengetahuan baru
Metoda ini berlangsung sampai abad ke 17.
Berfikir secara deduktif adalah menggunakan sifat Koheren dalam menentukan kebenaran
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
  • Metode induktif
Francis Bacon menyanggah teori deduktif dengan Novum Organum .
Ia mengusulkan :
1. Pengamatan phenomena - phenomena yang diamatinya.
2. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan melalui pengamatan kasus-kasus yang banyak, kemudian generalisasi atau kasus yang bersifat umum.

Kelemahannya :
Pengumpulan kasus secara acak, konsep yang utuh mustahil dapat melahirkan teori-teori atau generalisasi yang benar.
Sedangkan berfikir secara Induktif yaitu menggunakan sifat korespondensi dalam menentukan kebenaran.
Pada abad ke 19 Charles Darwin memadukan kedua metoda itu (Best, 1975) Ia menyususn tepri asal usul manusia.
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. 

Penalaran Induktif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut.
Generalisasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Loncatan induktif:
fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
b. Tanpa loncatan induktif:
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.

Contoh Generalisasi:
·         Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
·         Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

2. Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain.
Tujuan dari Analogi adalah:
·         Meramalkan kesamaan
·         Menyingkapkan kekeliruan
·         Menyusun sebuah klasifikasi.

Contoh analogi:
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

3. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan kausal dapat terjadi dalam tiga pola:
·         Sebab ke akibat : mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang sudah diketahui, kemudian bergerak maju menuju pada kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.
·         Akibat ke sebab : suatu proses berpikir yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian bergerak menuju ke sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tersebut.
·         Akibat ke akibat : suatu proses penalaran yang bertolak dari suatu akibat menuju akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu. 

Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://she2008.wordpress.com/2011/02/07/penalaran-induktif/
http://juprimalino.blogsot.com/2011/12/logika-berfikir-deduktif-dan-induktif.html