Minggu, 10 Juni 2012

Laporan Buku (Tugas 4)


Laporan Buku
Judul Buku      : JANGAN TAKUT MATI BILA HUSNUL KHATIMAH
Penerbit           : Mutiara Media
Sistematika      :
1.      Latar Belakang
Penulis memilih buku ‘JANGAN TAKUT MATI BILA HUSNUL KHATIMAH’ ini dikarenakan buku ini memperbincangkan masalah kematian dalam usaha mempersiapkan diri menyambut kematian, tanda-tanda kematian Husnul Khatimah, dan kiat-kiat dalam menggapai kematian yang Husnul Khatimah.

2.      Isi Buku / ringkasan
             Kematian peristiwa yang satu ini pasti akan terjadi pada seseorang, tidak perduli kapan dan di mana tempatnya. Jika Izrail sudah diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa seseorang, maka ia pasti akan menjalankan tugasnya. Dan yang mengalaminya tidak akan sanggup lagi menawar-nawar. Suka atau tidak suka ia pasti akan mati. Jika sudah begitu, apapun yang dimilikinya –baik berupa harta benda, pangkat dan jabatan, anak-anak, dan lain sebagainya- tidak akan sanggup menolongya dari kematian.
             Kematian itu sendiri melalui sebuah proses yang disebut dengan sakaratul al-maut, yakni tercabutnya ruh dari jasad. Dan ini rasanya amat sakit. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw. yang ma’shum dari dosa saja masih merasakan hal itu. Padahal saat Izrail mencabut nyawa Beliau, ia mencabutnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
         Orang yang mati dalam keadaan suul khatimah akan mengalami prahara yang sangat menyakitkan. Izrail datang dalam bentuknya yang menyeramkan. Mencabut nyawanya dengan cara kasar dan penuh dengan kemarahan. Alangkah sakitnya orang yang meninggal dalam keadaan suul khatimah seperti ini.
           Sebaliknya orang yang mati dalam keadaan husnul khatimah akan merasakan kelembutan Izrail dalam mencabut nyawanya. Meski ia merasakan sakit akibat sakaratul al-maut yang tiada tara, namun ia sudah diperlihatkan oleh Allah akan keindahan taman surgawi yang menanti-nanti, sehingga rasa sakit yang tak terperikan itu menjadi terobati oleh keindahan tersebut.
            Tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah, para ulama ada yang mengatakan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah ia sanggup membaca kalimat thayyibah di akhir hidupnya. Ada juga yang ketika berjuang menegakkan agama Allah, bahkan ada juga yang mengatakan termasuk orang yang meninggal akibat penyakit kolera dan masih banyak lagi.  

3.      Komentar Penulis
Semoga dengan membaca buku ini, kita semua akan bisa lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Sebab maut begitu dekat kita. Kita harus waspada terhadap rayuan nafsu syaithaniyyah yang selalu mengajak kepada kemaksiatan kepada Tuhan dengan cara dzikr al-maut, mengingat kematian. Hanya dengan dzikr al-maut –menurut penuturan Nabi Muhammad saw- akan menjadi nasihat yang berharga dalam kehidupan ini. Dengan dzikr al-maut pula kita akan semakin dapat meningkatkan ibadah kita kepada Allah swt., sebab dengan semakin giat beribadah kita tentu ingin mencapai satu tujuan, yakni mati dalam keadaan husnul khatimah. Semoga akhir kehidupan kita kelak benar-benar menjadi happy ending. Aamiin….  

4.      Kesimpulan
       Kematian adalah satu hal yang paling ditakutkan oleh manusia. Bahkan sekedar membicarakannya mereka merasa enggan. Padahal di dunia ini satu-satunya hal yang pasti terjadi pada diri kita adalah kematian. Jika Izrail sudah diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa seseorang, maka ia pasti akan menjalankan tugasnya.
            Sebaik-baik kematian bagi umat muslim adalah husnul khatimah. Izrail datang dengan wajah yang berseri penuh senyum. Ketika ia mencabut ruh kita, ia mencabutnya dengan penuh kasih sayang dan persahabatan, sementara rasa sakit karena sakaratul al-maut yang memilukan itu menjadi terkalahkan oleh keindahan bayang-bayang surgawi yang begitu indah menawan dan kita dapat memejamkan mata dengan senyum menghias di bibir.