Sabtu, 05 November 2011

Bahasa Indonesia 1. Tugas 2.


Nama  : Fajar Ratih A
Kelas : 3ka21
Npm   : 13109938

Pengertian Diksi
Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Diksi dalam Kalimat
Diksi dalam kalimat adalah pilihan kata yang tepat untuk ditempatkan dalam kalimat sesuai makna, kesesuaian, kesopanan, dan bisa mewakili maksud atau gagasan.
Berikut adalah contoh artikel untuk mengetahui kesalahan dalam diksi.

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?

Atau mungkin kita pernah
terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?

Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan ketidakmujuran?

Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah 


No.
Kesalahan diksi
Perbaikan
Alasan
1.
Hujan deras mengguyur
Hujan deras
Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung.

 Kata Mengguyur kurang tepat pada kalimat tersebut sebaiknya tidak dicantumkan dalam kalimat tersebut.
2
Berbasah kuyup
Menjadi basah
Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan.

Kata kuyup tidak termasuk dalam kata baku, kalimat yang benar adalah Lalu kita pun menjadi basah kedinginan.
3
justru
Tetapi
Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?

Kata justru kurang tepat, sebaiknya diganti dengan tetapi.
4
Terik datang membakar hari
Terik datang
Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?

Membakar hari termasuk pemakaian kata yang boros dan juga istilah yang salah nalar lebih baik dihilangkan.
5.
Mengejar waktu
-
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat.

Mengejar waktu merupakan istilah yang salah nalar.
6.
Malah tersendat
Menjadi tersendat
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat.

Kata malah kurang tepat pada kalimat tersebut, sebaiknya diganti dengan menjadi.
7.
Malah membunyikan
Membunyikan
Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. 

Kata malah pada kalimat ini mungkin sebaiknya tidak dicantumkan.
8.
Mengecoh
Mempermainkan
Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak.

Kata mengecoh bukan kata baku, sebaiknya diganti dengan kata mempermainkan.
9.
Kejengkelan
Kekesalan
Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan.

Kata Kejengkelan kurang tepat, sebaiknya diganti dengan kekesalan.
10.
Dari karena
Karena
Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan.

Kata dari merupakan pemborosan kata karena ada kata karena setelah kata dari.
11.
Tak mencoba
Tidak mencoba
Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan.

Karena tak tidak termasuk kata baku. Dan diganti dengan kata tidak
12.
jika toh
Jika
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah.

Kata toh tidak termasuk dalam kata baku, sebaiknya tidak digunakan.
13.
Tak ada
Tidak ada
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah.

Kata tak bukan kata baku sebaiknya diganti menjadi tidak.
14.
Kecut
Terpaksa
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah.

Kata kecut kurang baik sebaiknya menggunakan kata terpaksa.
15.
Tak apalah
Tidak apa
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah.

kata tak merupakan kata yang tidak baku sebaiknya menggunakan kata tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar