Kamis, 12 April 2012

Media Jejaring Sosial Mengakibatkan Berbagai Dampak Sosial (Tulisan 6)

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, Plurk, dan Twitter.  Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Dampak positif dari jejaring sosial
Banyak manfaat yang dapat diambil dari berbagai macam jejaring sosial yang ada saat ini, diantara manfaat yang ada salah satunya adalah informasi, mereka yang mempunyai akun di jejaring sosial dapat bertukar informasi atau sekedar mendapat informasi dari teman-teman ataupun dari akun-akun lain yang ada pada jejaring sosial yang mereka miliki. Informasi yang didapat pun beraneka ragam seperti informasi agama, pendidikan, bisnis, pekerjaan, fashion, dan masih banyak lagi informasi-informasi bermanfaat yang dengan mudah di dapatkan dari jejaring sosial. 

Dampak negatif dari jejaring sosial
Selain dari dampak positif yang ditimbulkan dari jejaring sosial yang sedang tren saat ini juga menimbulkan dampak negatif. 

Hasil riset yang dilakukan oleh Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009 tentang pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun adalah sebesar sebesar 64 persen. Lebih dari separuhnya adalah usia remaja.

Dari hasil riset tersebut usia remaja merupakan usia yang memegang presentase lebih banyak sebagai pengguna internet, khususnya jejaring sosial. Dengan kemajuan teknologi saat ini, telepon genggam pada masa ini pun sudah mulai meningkatkan dan menyediakan fitur-fitur untuk jejaring sosial, dan hal ini membuat mereka dengan mudah dimanapun dan kapanpun menggunakan jejaring sosial yang mereka miliki. Dengan kemudahan tersebut tidak jarang membuat mereka melalaikan tugas-tugas keseharian mereka.

Masa remaja yang rentan dengan usaha coba-coba seringkali menimbulkan dampak massif yang tidak kita inginkan bersama. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) dalam rentang bulan Januari dan Februari, melalui Layanan Perlindungan Anak mengakui bahwa setidaknya terdapat 36 pengaduan remaja putri tingkatan sekolah menengah pertama atas ‘hilang’ nya mereka sementara waktu akibat dibawa oleh teman facebook-nya. Kebanyakan diantara mereka mengalami pelecehan seksual. Kejahatan seksual yang terorganisir dengan apik ini masih sangat meresahkan hingga kini.

Selain dampak negatif berupa hilangnya remaja dan pelecehan seksual, dampak negatif yang ditimbulkan lainnya adalah dampak gangguan psikologis. Gangguan psikologis, yakni Facebook Addition Disorder (FAD) seperti yang disebutkan seorang psikologis Dr. Michael Fenichel sangat mungkin terjadi pada facebook-er remaja di Indonesia. Beberapa indikasinya membuat lupa aktivitas sehari-hari dan adanya disfungsi sosial yang berlebih.

Dengan kecanduan jejaring sosial ini, kemampuan sosialisasi dan komunikasi menjadi sulit dan langka karena terlalu sering berkomunikasi dengan dunia maya. Interkasi pun terkesan dilakukan satu arah alias monolog bukan dialog yang seharusnya terjadi. Akibatnya, kemampuan untuk berkomunikasi dalam dunia nyata menjadi berkurang.

Kesimpulannya dalam menggunakan media jejaring sosial khusunya usia remaja harus lebih cermat, bijak dan para orang tua dan guru pun sebaiknya memantau apa yang dilakukan anaknya dalam menggunakan jejaring sosial dan diarahkan untuk menggunakannnya dalam hal ang bermanfaat dan positif agar mereka dapat menghindar dari bahaya yang mungkin timbul.

Sumber dan referensi :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Media_sosial#cite_note-0
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/12/21/situs-jejaring-sosial-setumpuk-manfaat-dengan-segenggam-bahaya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar